Jakarta - Microsoft boleh saja berstatus sebagai perusahaan teknologi raksasa, terutama di bidang software. Namun status mentereng itu nyatanya tak lantas membuat perusahaan yang didirikan miliuner Bill Gates itu tak memiliki kekhawatiran.
Kekhawatiran tersebut tentu saja terkait dengan produk-produknya serta persaingan dengan raksasa teknologi lain, seperti Apple dan Google.
Menurut Business Insider, kekhawatiran tersebut bahkan sudah disebut dalam taraf rasa takut. Sebab begitu berisiko bagi bisnis Microsoft di masa depan.
Berikut 7 hal yang diklaim Business Insider begitu ditakutkan Microsoft, seperti dikutip detikINET, Kamis (2/8/2012)
1. Ini eranya Cloud
Namun di sisi lain, Microsoft khawatir jika produk cloud mereka tak sepopuler produk software. Semisal OS Windows dan Microsoft Office yang begitu tenar.
Padahal Microsoft telah menggelontorkan investasi yang cukup besar untuk layanan berbasis cloud. Termasuk di antaranya membuka Azure untuk Linux, serta tetap membuka dukungan untuk Android, iOS dan lainnya.
2. Apple dan Google
Perlahan namun pasti, para pesaing ini pun mulai mengusik bisnis utama Microsoft, seperti Windows.
"OS Windows tengah menghadapi berbagai persaingan dari beragam produk dan alternatif platform hingga device, terutama dari Apple dan Google," tulis Business Insider.
Kekhawatiran lain adalah customer enterprise Microsoft tak sedikit yang melirik Mac, iPad, atau tablet Android untuk menggantikan PC Windows mereka.
Nah, beberapa pengguna pun sekarang dilaporkan dalam posisi menunggu bagaimana kejutan yang akan dibawa Microsoft di Windows 8, sebelum nantinya benar-benar pindah.
Keterangan foto: Mendiang Steve Jobs (pendiri Apple) dan Eric Schmidt (chairman Google).
3. Banyak Pesaing di IT Enterprise
Beberapa nama yang menjadi pesaing kuat Microsoft adalah Hewlett-Packard, Oracle serta IBM. Ketiga vendor itu disebutkan punya kemampuan untuk mengintegrasikan solusi software dan hardware.
Khusus untuk Oracle dan IBM, keduanya telah menawarkan banyak software untuk kalangan bisnis yang begitu bersaing dengan Microsoft.
Nama lain yang juga disorot adalah CA Technologies, VMware, Adobe, Cisco, dan SAP yang juga pesaing Microsoft di segmen produk software bisnis. Ada pula Intel yang juga bersaing dalam produk sistem embedded.
Keterangan foto: CEO IBM Virginia Rometty (wikimedia commons)
4. Pesaing Xbox
Memang, Apple dan Google saat ini tak memiliki konsol game populer seperti Sony PlayStation atau Nintendo Wii (U). Namun kedua raksasa teknologi tersebut memiliki modal kuat dalam membuat perangkat yang bisa diintegrasikan dengan TV pengguna untuk menyajikan tayangan hiburan.
5. Musuh atau Teman?
Ya, IBM merupakan pemasok utama untuk chip yang dibenamkan pada Xbox 360 dan Kinect.
Ini baru satu kasus, perangkat andalan lain Microsoft juga dilaporkan masih bergantung dari beragam vendor, yang notabene menjadi pesaing mereka di bisnis lain.
Inilah dua sisi mata uang yang harus dijalani Microsoft. Di satu sisi harus menjaga hubungan baik dengan vendor lain, tetapi di sisi satunya bisa semakin tertekan jika vendor tersebut kian meraksasa.
6. Ditinggal Developer
Nah, inilah yang juga ditakutkan Microsoft. Windows 8 yang akan melenggang Oktober 2012 dikhawatirkan tetap tak bertaji jika bertarung di ranah perangkat mobile.
Ujung-ujungnya, developer pembuat aplikasi juga turut memandang sebelah mata platform Windows 8. Sehingga cuma sedikit aplikasi yang bakal tersedia untuk Windows 8 di perangkat genggam.
Alasannya, sederhana. Buat apa membuat aplikasi jika pengguna perangkat dengan OS tersebut cuma sedikit?
7. Windows 8 Dipandang Sebelah Mata
Tentu saja harapan tinggi dilambungkan petinggi Microsoft terhadap OS terbaru yang mengusung gaya kotak-kotak ala Metro tersebut.
Microsoft sendiri sudah gembar-gembor bahwa Windows 8 akan menjadi OS terbaik yang mereka buat. Produk ini diklaim akan membawa pengalaman unik bagi user serta mengusung fitur-fitur menyegarkan.
Tapi tentu tetap saja ada kekhawatiran bagi Windows 8 untuk dipandang sebelah mata. Maklum saja, user sekarang sudah lebih kritis dan begitu banyak alternatif di luaran. Sehingga bermodal nama besar rasanya tak cukup jika tak disertai dengan suatu inovasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar